Langsung ke konten utama

Postingan

Affair Bisa Dimulai dari Romantic Infedelity

Anda pernah memuji,  memberikan perhatian dan prioritas kepada seseorang. Chating sembunyi-sembunyi  tanpa ketahuan sama pasangan Anda. Merasa nyaman curhat dengan seseorang?  Saat ini, ketidaksetiaan pasangan atau perselingkuhan tidak melulu ada aktivitas seksualnya. Mereka awalnya , panggil sayang, memuji, dan memberikan perhatian khusus. Saling goda-godaan, seperti pacaran. Tapi tak pacaran.  "Inilah yang  disebut romantic infedelity.  Jika dibumbui dengan seksual  and romantic, maka  ketidaksetiaan combo, ada romanticnya dan seksualnya. Berbahaya," kata pengasuh, Kelas Cinta di Youtube. Perselingkuhan bisa dimulai dari romantic infedelity.  Yah, mereka mengaku cuma teman dekat doang, lalu ada ucapan yang biasa diberikan  ke pasangan, justru diberikan ke orang lain.  Walaupun tidak ada pertemuan. Biasanya perselingkuhan itu  dimulai dari sini. Mengaku cuma teman, teman pulang, teman sekolah atau mantan. Jika diteruskan, maka bisa menjadi perselingkuhan emosional.  Melahirk

Renungkanlah, Dia Belum Tentu Lebih Baik

foto: IDN TIMES Tengoklah dia dari jauh, renungkan. Dia sosok belum tentu lebih baik dari yang ada di sisimu, saat ini.  Tarik nafasmu dalam-dalam, lalu tahan, hembuskan. Berlapang dadalah agar kamu plong. Ambillah keputusan sesuai kata hatimu. "Tataplah cermin dan maafkanlah sosok yang ada di sana. Kita boleh menyesal, tapi jangan memilih menderita," J.S Khairen dikutip dari medsos. Mencintai dan cintai itu bukan sesuatu yang dilarang, tapi cinta itu kesempurnaan kepada seseorang. Yang diwujudkan dengan kasih sayang, kesetiaan, dan perhatian.      Mencintai lawan jenis bukan sesuatu yang dilarang. Yang dilarang itu buah dari cinta yang diharamkan sang  pembolak-balik qalbu.  Arahkanlah kisah cinta ke yang halal biar dia sempurna. Proses cinta itu panjang. Bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat, kelak. Perlu direncanakan, cinta tidak bertumbuh secara tiba-tiba.  "Haruskah aku mencintainya, setelah mencintai, apa yang kuperbuat baik di dunia maupun di akhirat," k

Gaya

Gaya Gaya adalah tarikan atau dorongan, Gaya dapat mengubah bentuk arah, dan kecepatan benda.  Gaya dapat dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh.  Gaya sentuh contohnya adalah gaya otot dan gaya gesek.  Misalnya, seseorang hendak memanah dengan menarik  panah ke arah belakang. Gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan adanya dua buah benda yang saling bergesekan. Gaya  gesek selalu berlawanan arah dengan gaya yang diberikan pada ben- Contohnya adalah gaya gesekan antara meja dengan lantai. Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak membutuhkan sentuhan langsung dengan benda yang dikenai. Contohnya mendekatkan ujung magnet batang dengan sebuah paku besiakan tertarik dan menempel pada magnet. Gaya tak sentuh disebabkan adanya pengaruh gaya magnet batang.  Selain gaya magnet, gaya gravitasi sedang terjun payung juga merupakan contoh gaya lanjut tentang gaya dan interaksinya terhadap benda lainnya. Hukum Newton I Mengapa saat kita berada di dalam bus yang melaju kencang dan tiba-tiba

Korona: Musibah atau Azab, Ini Nasihat Prof Nazaruddin

Memberi maaf dan meminta maaf memupuk keharmonisan dan silaturahmi dengan sesama. "Siapa saja yang ingin diluaskan rezkinya dan dipanjangkan pengaruhnya, maka sambunglah tali persaudaraan," (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Peganglah prinsip budaya Bugis. Sipakatau Sipakalebbi, Siamesei , menempatkan asitinajang , dan menyadarkan diri, saling menguatkan saat menghadapi masalah, seperti pandemi. Prof Nazaruddin Umar, saat silaturahmi dengan civitas IAIN Parepare, menjelaskan makna silaturahmi. Kata silaturahmi memiliki dua kata yakni rahmat dan rahim. Rahmat, kata dia,  konek, conektiviti dengan Allah dan mahluknya. Rahim, kata dia, cinta yang sangat sejati.Yakni rahimah dan arrahim.  Rahmat rahmania diberikan semua orang baik yang beriman maupun tak beriman. Sedangkan, rahmat rahimiah diberikan Allah hanya bagi orang-orang beriman. Rahmat rahimia tak abadi, rahmat rahimia abadi, sampai akhir hayat kita. Istri kita harus dijadikan sebagai rahmat rahimia agar tetap menjadi  pasangan

Ujian Sesungguhnya Baru Dimulai

Bulan Suci Ramadan, tempat menabur benih kebaikan. Ramadan, ladang amal ibadah. Ramadan, tempat berbagi dengan sesama. Ramadan, madrasah menguji iman dan takwa bagi umat yang  beriman. Saat Ramadan, semua kebaikan bernilai ibadah. Amal kebaikan dilipatgandaakan. Mari muhasabah diri agar kita mendapat predikat taqwa. Ramadan dan lebaran datang serta pergi, setiap tahun. Semoga kita dipertemukan Ramadan berikutnya. Tapi, apakah kita sudah bercermin pada diri sendiri, sebelum ibadah kita dihisap, kelak. Jangan gadai amalan Ramadan dengan sifat ketidakjujuran dan kesewenangan. Berkata dan berbuat  jujur memang sulit, terkadang orang di sekitar kita menjadi marah. Kejujuran memang kadang tidak menjajikan kemewahan, tapi selalu memberi kedamaian qalbu. Saat ini, sikap jujur, bukan menjadi pedoman utama sebagian umat, tapi kejujuran selalu memberi kenikmatan hidup. Sikap jujur tak selalu berakhir indah, tapi jujur  selalu diujikan dan diamalkan. Jujur kerkadang terasa susah, ta

Rawat Bumi dengan Kebaikan Kecil

Selasa, 21 April 2020, Tuan Guru, mendapat pesan via, Whatshapp (WA), di layar Smartphone  berisi permintaan membuat tulisan merawat bumi. Tuan Guru mendapat perintah, publikasi lewat media tentang prilaku warga  menjaga, merawat, dan menyelamatkan bumi dari ancaman pemanasan global. Ya, Prodi Fisika, Pendidikan Fisika dan Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerjasama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  dan Physical Society of Indonesia (PSI) Cabang Makassar, punya hajatan. Hajatan yang tak biasa, bincang santai lewat aplikasi video konferensi,  memperingati Hari Bumi 2020. Dosen  sekaligus orang tua kami di Prodi Fisika UNM, Dr Muhammad Arsyad, Selasa, 21, April,  berpesan agar hajatan peringatan Hari Bumi di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid19) digelar sesuai protokol kesehatan. Peringatan Hari Bumi digelar lewat bincang santai selama tiga hari (21-23, April) lewat aplikasi video konferensi melibatkan mahasiswa, dosen, guru,

"Bos Internet"

Guratan di wajahnya terlihat jelas. Keringat  bercucuran di wajahnya. Sesekali, ia mengusap wajahnya dengan kaos yang dikenakan. Orang tua anak didik itu, datang minta bantuan agar anaknya bisa belajar dengan baik di tengah pandemi Covid-19.   "Tabe Puang, bantuka. Anakku sudah berapa harimi ini, tidak mengikuti pelajaran di sekolah. Saya tak punya HP (handphone)," keluh orang tua itu, sambil membungkuk, berharap masalah yang dihadapi anaknya bisa teratasi. "Pinjamkan uangta, maukan belikanka HP anakku. Nanti setelah terima upah kerja bangunan, baru saya ganti," katanya. Warga  yang dijadikan tempat mengadu, memberikan solusi. Ia diminta,  menghubungi kepala sekolah dan gurunya agar ada solusi terbaik. "Hubungi meki dulu kepala sekolah atau gurunya agar ada solusi. Saya yakin guru tak merugikan anak didik," katanya. "Sabarki, haruski paham kondisi ini, kita tidak pernah pikirkan. Guru juga saya yakin tak suka kondisi ini. Hubungi meki gurunya

Berdamai Dengan Korona

Perang melawan Korona sudah ditabuh. Bagi Tuan Guru, Korona Virus Disease (Covid-19) datang tiba-tiba, mencari inang atau tempat tinggal baru. Ia tinggal dan menggrogoti  organ pernafasan manusia. Virus  pertama kali terdeteksi di, Kota Wuhan, Tiongkok 31 Desember 2019 itu, kini telah menjangkiti jutaan  manusia sejagat raya. Di Indonesia virus berbentuk mahkota itu telah menjangkiti ribuan orang dan ratusan warga dilaporkan meninggal dunia. Kini, puluhan juta anak sekolah dan mahasiswa terpaksa dirumahkan, kampus dan sekolah ditutup, demi melindungi mereka dan memutus rantai penyebaran wabah Korona. Bencana non alam itu datang tiba-tiba. Membuat warga harus kembali ke rumah, bekerja di rumah, belajar di rumah, mengajar di rumah, dan beribadah di rumah. Virus Korona telah membuat panik manusia sejagat dan membuat dunia tak berdaya.Efek yang ditimbulkan luar biasa, tempat ibadah ditutup, mall ditutup, dilarang berkumpul. Di sisi lain, Korona, mengajarkan kita kembali agar sela

Rindu Cium Tangan Guru

                                                              foto : kumparan.com Pemerintah  hentikan Ujian Nasional (UN) setahun lebih cepat dari rencana 2021. Penghapusan UN, mencegah penyebaran wabah Covid19. Kebijakan itu,  disambut suka ria sebagian peserta didik. "Yes, tak ada lagi Ujian Nasional," kata seorang anak didik yang duduk  di bangku kelas sembilan Sekolah Menengah Pertama (SMP), usai  membaca sebuah berita di media online, sambil tertawa terbahak. Sang anak tak menyadari, penghapusan UN, lebih cepat akibat penyebaran virus mematikan itu, membuat suasana tidak menyenangkan bagi dirinya, orang tua, dan guru. Setelah berbula-bulan dirumahkan, ia baru sadar bahwa dirinya bersama jutaan anak didik di Indonesia yang juga angkatan  2020, angkatan pertama yang tak merasakan "nikmatnya" UN. Mereka tak merasakan diawasi pengawas UN yang berintegritas, mampu duduk di kursi selama dua jam, hanya memastikan UN jujur dan berintegritas. Tak ada lagi gur

Korona, Hoax, dan Nasihat Cak Nun

Di saat perang melawan Virus Wuhan ditabuh. Informasi hoax Virus Korona juga bejibun di media sosial dan disantap mentah-mentah sebagian masyarakat. Di grup WA yang dikuti Tuan Guru, banyak disinformasi, misinformasi, dan malinformasi. Tuan Guru hanya bisa menasihati agar tidak ikut menyebar berita hoax. Paling penting bisa dilakukan, kata Tuan Guru adalah jaga kesehatan, konsumsi menu seimbang. Terapkan pola hidup sehat dan bersih. Rajin cuci tangan dengan sabun di air mengalir. Ganti baju dan mandi setelah bertemu siapapun di luar atau tamu. Saat ini, Tuan Guru berada di rumah, menjalankan proses belajar mengajar, bekerja, dan beribadah di rumah. "Hindari keramaian, tunda perjalanan ke luar daerah atau luar negeri yang tidak urgen," nasihat Tuan Guru. Sayangi keluarga, sahabat, dan tetangga. Karena bisa saja perjalanan dari luar negeri atau daerah lain membawa oleh-oleh virus, tanpa  kita sadari. Tentu sangat membahayakan diri, keluarga, dan orang lain. Paling s