Langsung ke konten utama

Disclaimer

 Selamat Datang di Guru Hairil, ini adalah sebuah blogspot yang berisi informasi tentang cerita ringan pendidikan dan  budaya yang menginspirasi pembaca.

Pengunjung atau pembaca mengakses hairilrauf.blogspot.com, menyetujui semua syarat dan kebijakan blog ini.

Website ini dikembangkan penyebaran informasi membantu pembaca mendapatkan informasi yang ringan, cerdas, dan menginspirasi sesuai kebutuhan pembaca.

Kami tidak bertanggung jawab atas kesalahan dan keterlambatan update data atau informasi, atau kerugian yang timbul karena tindakan yang berkaitan dengan penggunaan data dan informasi yang kami sajikan. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Minggu : Arti Kata Sekolah dan Belajar

       (ilustrasi dw.com) Tiga hari sebelum dimulai pembelajaran semester genap, tahun ajaran 2020 - 2021, Tuan Guru 'dicecar' sejumlah pertanyaan dari anak didiknya. Di Whatshapp Grup, puluhan pertanyaan seputar kapan belajar, kapan sekolah, kapan belajar tatap muka, dan lainnya. Tuan Guru menjawab pertanyaan anak didiknya dengan sabar. Selain itu, ia membagikan tautan atau link berita berkaitan informasi belajar tatap muka semester genap. Alhamdulillah, anak didik Tuan Guru mulai memahami kondisi di era pandemi. Jumlah warga terpapar Virus Korona, terus bertambah. Hari ini, Minggu, 3 Januari 2020, Tuan Guru ingin berbagi pengetahuan sedikit mengenai arti dan makna kata sekolah dan belajar.  Bukan menggurui, tapi berbagi, meski sudah benyak mengetahui arti dan makna dua diksi itu, tapi sering ada yang keliru. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata sekolah itu bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Saya kuti

BACA

Kamis pagi, Tuan Guru, harus bangun lebih awal. Persiapan mengajar telah disiapkan, di malam hari. Kini, Tuan Guru harus bergegas, putrinya meronta, ingin segera diantar ke sekolah. "Alhamdulillah, takut, terlambat ke sekolah. Hem, modal yang baik untuk bisa lebih disiplin," gumam Tuan Guru dalam hati. Jam dinding, tergantung di ruang tengah, baru menunjukkan jam 06.30 Wita. Tuan Guru memacu kendaraan roda dua yang sudah mulai menua itu, jarum speedo meter, menunjukkan angka 50 kilometer (km) per jam,  melawati jalan-jalan protokol. Suasana jalan raya mulai ramai, arus lalulintas lancar. Suara sempritan Pak Polisi di jalan raya bersahutan. Mereka berdiri di pinggir jalan mengatur arus lalulintas. Tepat di pertigaan Jalan Jenderal Sudirman dan Ahmad Yani, Kota Parepare, berdiri seorang pria paruh baya, berdiri di badan jalan mengatur arus lalulintas. Polisi lalulintas itu, mengenakan seragam lengkap, tangannya terlihat bergerak kiri dan kanan, demi melancarakan arus

Bukan Tamu Biasa

Kamis, 3 Desember, pewaktu menunjukkan pukul 11.00, cuaca cukup terik, posisi matahari mendekati ekuator (pertengahan) langit, kegiatan belajar mengajar via aplikasi Zoom di samping rumah, berakhir lebih cepat. Putriku Aisyah yang mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ), di samping rumah, pindah ke dalam rumah. Dari depan rumah, terdengar suara cukup ramai. Istri saya mengintip dari jendela, tiga mobil jenis minibus parkir. Para penumpang turun dari mobil, lalu membuka pintu pagar. "Assalamualaikum," ucap salah seorang tamu mengucapkan salam, sambil buka pintu pagar. "Waalaikummusalam, masuki (masuk)" jawab istri saya, bergerak jemput tamu di depan rumah. Tamu itu, bukan tamu biasa, mereka mengendarai mobil dinas dan pribadi. Nampak Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (PKP), Wildana. Selain itu Mantan Kepala Kantor Ketahanan Pangan, Rostina, mantan Anggota DPRD Kota Parepare, Nurhanjayani, dan sejumlah pengurus organisasi perempuan lainnya. Istri saya pe