Langsung ke konten utama

Postingan

Ibu Itu Madrasah Keluarga

"Saya malu sama anak saya. Waktu itu, pagi-pagi saya pakai handuk menuju kamar mandi, tiba-tiba dia menegur saya,  ayah tidak boleh perlihatkan aurat," kata orang tua anak didik di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Andalusia, saat Seminar Parenting, Anakku Harapanku. Cerita itu, membuat peserta Seminar Parenting yang dihadiri guru dan orang tua peserta didik Sekolah Islam Terpadu (SIT) Andalusia Kota Parepare, tepuk tangan. Banyak cerita orang tua, tentang prilaku anaknya setelah didik di SIT Andalusia. Cerita orang itu ditanggapi positif, Direktur Yayasan Andalusia, HA Rahman Saleh. Ia mengatakan, anak didik di SIT Andalusia, diberikan pengetahuan agama dan umum. Selain itu, anak diberikan contoh yang baik dan benar. Mantan anggota DPRD dua periode itu, mengajak orang tua terus menjalin komunikasi dengan guru agar pengajaran di sekolah dan di rumah di sesuaikan. Peran orang tua terutama ibu dalam mendidik anak sangat besar, keluarga adalah madrasah terbesar di dunia i

Ayah...Bangun Salat Subuh.

Saya terharu, anak saya membangunkan saya dengan cara memukul-mukul kaki saya.  Ayah, ayah bangun, temani saya salat di masjid, saya bangun dan memeluk anak anaknya.  "Saya menangis dan berterima kasih kepada anak saya. Sejak itu, saya selalu salat subuh bersama anak saya di masjid," kata Ustaz Hasan Mahido, menirukan orang tua anak didik di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Arrahmah Makassar.  Itulah sekelumit testimoni pada Seminar Parenting Anakku Harapanku SIT Andalusia Parepare.  Ustaz Hasan mengajak orang tua bersyukur diberikan contoh dan teladan dari Rasulullah dalam mendidik anak.   Contoh mendidik anak dari Rasululah itu, sudah komplik. Rasulullah mampu mendidik istri-istrinya, anaknya, dan cucunya dengan baik dan benar.  Saat ini, banyak orang tua kehilangan orientasi karena gagal mengajari akhlak dan prilaku yang baik kepada anak-anaknya.   HP itu memiliki manual book agar bisa awet. Tapi, mendidik anak, kita tidak ada manual book. Jadi suami dan istri tak ada m

Apa Kabar Guru?

 Apa kabar guruku? Mungkin kabarnya tidak begitu baik, ada kegelisahan. Gelisah karena anak didiknya belum mampu menerapkan dan mengamalkan pendidikan karakter dengan baik di sekolah, masyarakat, maupun di rumah. Gelisah karena strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan belum mampu membuat anak didiknya menyerap semua materi yang diajarkan dengan baik. Jika kabarnya baik, maka mungkin guru merasa enjoy berada di zona nyaman dan tak keluar dari zona nyaman. Guru yang berada di zona nyaman, pasti tidak mau keluar dari zona itu. Cobalah keluar dari zona itu dengan sebuah gagasan menciptakan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang membuat anak didik bisa merindukan guru di kelas. Saat ini, guru memiliki tantangan besar, pendidik harus memiliki bekal yang baik menghadapi anak-anak milenial. Anak-anak milenial yang serba digital, masih di rahim ibunya sudah mengenal android dan hidup di dunia generasi digital. Bisa dibayangkan guru hidup di generasi revolusi ind

Melestarikan Tari Jeppeng Bacukiki

Diiringi musik gambus, khas Timur Tengah, para penari mulai menggoyangkan kaki dan tangan, mengikuti irama musik rebana. Perempuan dari berbagai latar belakang profesi itu menyemarakkan Festival Salo Karajae dengan tari tradisional asli Bacukiki. Tari tradisional asli Kota Parepare itu, merupakan kekayaan Indonesia, warisan leluhur bangsa. Hampir setiap daerah memiliki tarian tersendiri. Tari Jaipong dari Jawa Barat, Tari Mappadendang dari Sulawesi Selatan, Tarian Pakkuru Sumange dari Soppeng, dan Tari Jeppeng khas Bacukiki, serta masih banyak lagi. Di setiap tarian memiliki makna atau pesan tersendiri dalam gerakannya. Salah satunya adalah tarian Jeppeng yang berasal dari Bacukiki, Kota Parepare, yang masih tetap dilestarikan Andi Nurhanjayani. Puang Anja begitu ia disapa, menceritakan sejarah Tari Jeppeng yang berkembang bersama di masa islamiyah sejak ratusan tahun lalu. Tarian Jeppeng Bacukiki, terus dilestarikan. Zaman dahulu, tari ini diperankan keluarga bangsawan, pemuka

Bersama Secangkir Kopi

Jika Anda jalan-jalan ke Kota Parepare, maka tak afdol rasanya, tanpa mengunjungi jembatan layang atau Tonrangeng River Side, terutama di malam hari. Jalan layang yang dibangun khusus Pemerintah Kota Parepare itu, menghubungkan akses ke Rumah Sakit Dokter Hasri Ainun Habibie. Di malam hari, lampu-lampu yang didesain khusus memanjakan mata para pengunjung. Tak heran banyak warga dari daerah tetangga memilih mampir sekadar berfoto atau selfi di jembatan tersebut. Selain berselfi ria dan foto dengan spot yang menarik, pengunjung bisa memanjakan mata dengan penuh warna-warni yang menghiasi di jembatan River Side dan Jembatan Sumpang. Bagi penikmat kopi, sejumlah warung kopi siap memberikan rasa khas bagi pengunjungnya. Di lokasi Tonrangeng River Side sudah ada cafe yang siap memanjakan lidah penikmat kopi di malam hari. Kafe yang terbuat dari kontainer siap memanjakan melepas dahaga penikmat kopi. Pengunjung bisa menikmati pemandangan laut dan warna warni lampu di Parepare di malam

Cita Rasa Kopi Kalosi

Kopi Arabika Kalosi, mencuri perhatian bagi penikmat kopi. Kopi yang dikenal sejak abad ke-17 itu memiliki cita rasa yang berbeda dengan kopi lainnya. Arabika Kalosi bertekstur lembut. Saat diseduh mengeluarkan aroma yang tajam. Kopi Arabika Kalosi memiliki mutu yang bagus, cita rasa kopi enak, rasa manis (sweetness), floral dan fragrancess sangat kuat. Membuat pencinta kopi tak pernah puas dengan ciri khas kopi yang tumbuh di pegungan Enrekang itu. Proses pemetikan biji kopi Arabika Kalosi sangat teliti, agar tidak mengikut sertakan biji kopi yang masih mudah. Setelah dipetik biji kopi segar tersebut dibersihkan, pemisahan kulit dengan bijinya, kemudian dikeringkan hingga biji berubah warna menjadi kecoklatan. Kopi specialty Kalosi Enrekang tumbuh di ketinggian optimal 1.100-1.200 meter di atas permukaan laut (dpl). Kopi yang tumbuh pada tanah berkapur menghasilkan kopi dengan kualitas terbaik. Kopi Arabika Kalosi memiliki aroma dan cita rasa yang khas. Kopi ini tumbuh di ler

Inspirasi Keluarga

Pak BJ Habibie pernah berkata, ingin bersama sang istri, Hasri Ainun 100 tahun lagi. Tapi, sang inspirator itu ternyata salah. Pak Habibie akan bersama sang istri tercinta Ainun selamanya, di alam keabadian. Mari kita doakan Pak Habibie dan Ibu Ainun, semoga mendapatkan tempat paling indah di sisiNya. Amin... Saat Monumen Cinta Habibie-Ainun akan diresmikan, tepatnya Selasa, 12 Mei 2015, sejumlah tamu ingin bertemu Pak Habibie di Rumah Jabatan Walikota Parepare. Setelah salat Magrib.  Puluhan tamu di Rujab Walikota menempati kursi yang telah disediakan, para tamu menunggu Pak Habibie keluar dari kamar, tempat ia istirahat. Tak ada yang berani masuk ke kamar itu. Padahal, tak lama lagi acara peresmian Monumen Cinta Habibie-Ainun dimulai. Saat itu, bertepatan peringatan hari ulang tahun pernikahan Habibie dan Ainun ke-53 tahun. "Tak ada yang berani ganggu Pak Habibie, kalau sudah salat Magrib Pak, kami mohon bersabar. Biasanya beliau mengaji dulu, setelah salat Magrib, sampai