Langsung ke konten utama

Bersama Secangkir Kopi

Jika Anda jalan-jalan ke Kota Parepare, maka tak afdol rasanya, tanpa mengunjungi jembatan layang atau Tonrangeng River Side, terutama di malam hari.

Jalan layang yang dibangun khusus Pemerintah Kota Parepare itu, menghubungkan akses ke Rumah Sakit Dokter Hasri Ainun Habibie. Di malam hari, lampu-lampu yang didesain khusus memanjakan mata para pengunjung.

Tak heran banyak warga dari daerah tetangga memilih mampir sekadar berfoto atau selfi di jembatan tersebut. Selain berselfi ria dan foto dengan spot yang menarik, pengunjung bisa memanjakan mata dengan penuh warna-warni yang menghiasi di jembatan River Side dan Jembatan Sumpang.

Bagi penikmat kopi, sejumlah warung kopi siap memberikan rasa khas bagi pengunjungnya. Di lokasi Tonrangeng River Side sudah ada cafe yang siap memanjakan lidah penikmat kopi di malam hari. Kafe yang terbuat dari kontainer siap memanjakan melepas dahaga penikmat kopi.

Pengunjung bisa menikmati pemandangan laut dan warna warni lampu di Parepare di malam hari. “Warung kopi di Tonrangeng Rived Side ini unik, terbuat dari kontainer dan menyajikan beberapa menu minuman dan makanan yang diminati pengunjung, seperti kopi dan teh. Selain itu, kue-kue seperti pisang goreng dan gentang goreng,” kata seorang pengunjung Anju.

Susana alam yang indah, menjadi daya tarik tersendiri para pengunjung. Cafe di sepanjang Tonrangeng River Side itu banyak diminti anak muda, orang dewasa, tua, perempuan dan laki-laki.

Warkop yang didesain khusus membuat pengunjung bisa menikmati indahnya panorama alam di sepanjang Sungai Karajae dan Jembatan Sumpang. Pengunjung lainnya dari Mamuju Zulpadly, mengaku, khusus datang menikmati kopi di kafe ini.

Ia mengaku, tertarik dengan keindahan alam dan keunikan cafe tersebut. “Saya sangat tertarik dengan cafe di sini. Lokasi yang luas, cocok untuk bermain anak-anak,” katanya. Tiap sore hingga tengah malam, jalur menuju RS Hasri Ainun Habibie mulai hidup.

Beberapa kafe tak sepi pembeli. Warga silih berganti datang. Tonrangeng River Side juga sudah jadi spot favorit untuk olahraga sore atau sekadar datang menikmati keindahan alam.

Pemkot Parepare, memiliki rencana jangka panjang menghidupkan kawasan anjungan Tonrangeng River Side ini menjadi kawasan ekonomi baru. Ruang publik buatan ini kini jadi primadona baru. Pendatang termasuk dari luar Parepare kerap singgah menikmati suasananya.

Tiap pagi dan sore banyak yang memanfaatkan untuk berolahraga. Termasuk wisata di malam hari karena gemerlap lampu. Tonrangeng River Side akan disulap menjadi kawasan kuliner.

Kawasan Tonrangeng River Side ini merupakan jalur menuju RS Hasri Ainun Habibie yang sementara dibangun. Sehingga meskipun kini menjadi salah satu ruang publik yang nyaman.

Kehadiran jembatan layang itu, sesuai konsep medical yang akan dilengkapi dengan tempat-tempat kuliner. Agar masyarakat datang, selain menikmati pemandangan juga bisa menikmati kuliner. Tetapi harus ditata baik. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengejar Asa

Terik matahari tak membuat relawan literasi Rumah Masagenae, Rumah Belajar Cinta Damai (RBCD), berhenti.Mereka tetap bersemangat membimbing anak-anak putus sekolah. Mereka berharap, kelak,memiliki masa depan yang cerah, seperti anak-anak pada umumnya.  Pada Sabtu, 8 Februari, tepat pukul 14.25 Wita, relawan bergerak menemui anak jalanan di sudut kota. Relawan bergerak menuju tempat favorit mereka di tengah Kota Bandar Madani. Saat tiba di lokasi, dari jauh, sudah terlihat empat anak-anak kecil berambut kriting, kulitnya putih, mengenakan baju berwana biru.  Duduk di tepian jalan. Temannya memanggilnya IS (nama samaran), ia duduk di belakang sebuah mobil bersama dua kawannya asyik bersenda gurau, ia memegang kaleng, duduk di atas balai-balai beralaskan papan.   "Apa dibiki dek," tanya Nisa, salah satu fasilitator di RBCD. "Lagi tunggu kapal kak," jawab anak laki-laki bertubuh tambun.  "Ayo mi ke RBCD, kita belajar dan bermain lagi," ajaknya.   "Ih, k...

Inilah Pesan Terakhir Abu Bakar Juddah

Kabar duka menyelimuti civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare,  guru dan dosen senior di kampus hijau tosca, Dr Abu Bakar Juddah, meninggal dunia, Rabu, 18 November 2020, di kediamannya.  “Selamat Jalan Saudaraku,” ucap Wakil Rektor II Dr H Sudirman L saat pelepasan jenazah almarhum Abu Bakar Juddah, di kediamannya BTN Griya Pondok Indah B Nomor 17 Kebun Sayur, Kecamatan Soreang, Kota Parepare. Kabar berpulangnya ke Rahmatullah mantan Wakil Rektor III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan IAIN Parepare itu, mengagetkan civitas akademika IAIN Parepare. Dosen dan mahasiswa, melayat ke rumah duka dan mendoakan almarhum agar mendapat tempat paling indah di sisi-Nya. Mereka memasang stutus di media sosialnya dilengkapi dengan foto almarhum, sebagai tanda berduka cita. Rektor IAIN Parepare Dr Ahmad Sultra Rustan, menceritakan kenangan bersama almarhum. Rektor mengenang almarhum sebagai sosok penuh dedikasi, santun, bersahaja, dan bersahabat. "Almarhum seperti sau...

Dekaplah Anakmu

"Didiklah anak ayah dan bunda kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual agar kelak menjadi generasi yang berakhlak mulia," kata seorang ibu kepada anaknya. Anak-anakmu akan menjadi generasi yang menggantikan kita semua. Sehingga ayah dan bunda serta guru memang harus duduk bersama untuk bentuk karakter anak agar mengerti agama dan budayanya. "Saya mengajak ayah dan bunda agar meluangkan waktu di tengah kesibukan kita, memberikan perhatian kepada anak-anak kita. Waktu anak-anak di sekolah sangat terbatas," katanya.  “Suatu saat ayah, merindukan anaknya. Tapi banyak anak yang meluapkan dekapan ayahnya." Tempat  keluarga sebagai maadrazah pertama bagi anak. Berikan perhatian dan waktu yang lebih untuk anak-anak kita.  "Kita perlu gerakan 1821. Yakni pukul 18.00 Wita-pukul 21.00 Wita, televisi dan internet dimatikan. Ayo kita duduk bersama anak, berdiskusi dan saling berbagi pengetahuan. Saya yakin anak-anak akan merinduk...