Langsung ke konten utama

Ayah...Bangun Salat Subuh.

Saya terharu, anak saya membangunkan saya dengan cara memukul-mukul kaki saya. 

Ayah, ayah bangun, temani saya salat di masjid, saya bangun dan memeluk anak anaknya. 

"Saya menangis dan berterima kasih kepada anak saya. Sejak itu, saya selalu salat subuh bersama anak saya di masjid," kata Ustaz Hasan Mahido, menirukan orang tua anak didik di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Arrahmah Makassar. 

Itulah sekelumit testimoni pada Seminar Parenting Anakku Harapanku SIT Andalusia Parepare. 

Ustaz Hasan mengajak orang tua bersyukur diberikan contoh dan teladan dari Rasulullah dalam mendidik anak. 

 Contoh mendidik anak dari Rasululah itu, sudah komplik. Rasulullah mampu mendidik istri-istrinya, anaknya, dan cucunya dengan baik dan benar. 

Saat ini, banyak orang tua kehilangan orientasi karena gagal mengajari akhlak dan prilaku yang baik kepada anak-anaknya. 

 HP itu memiliki manual book agar bisa awet. Tapi, mendidik anak, kita tidak ada manual book. Jadi suami dan istri tak ada manual booknya. 

"Makanya kita mendidik anak sesuai yang dicontohkan Rasulullah Saw," katanya. 

Rasulullah mengajarkan, saat istri mau melahirkan, suami tak boleh jauh-jauh. Saat anak lahir, gendong dan dekap, azani di telinga kanan dan komat di telinga kiri. 

 Saat usia 0-2 tahun berikan air susu ibu (ASI). Di usia 3 tahun perhatikan asupan gizi demi tumbuh kembang anak. Saat usia 0-2 tahun berikan air susu ibu (ASI). 

Di usia 3 tahun perhatikan asupan gizi demi tumbuh kembang anak.Saat usia anak-anak, akal pikirannya sudah mulai berkemban, biasanya mulai bertanya siapa yang menciptakan sungai, bumi, bintang dan langit. 

Orang tua dan guru harus menjawan Allah Swt.Ajarkan mendirikan salat. 

 "Saat Idul Fitri, sekali-kali orang tua minta maaf kepada anaknya. Orang tua juga punya salah kepada anaknya. Orang tua minta maaf, membuat orang tua mulia di hadapan anak-anaknya. rang tua memberikan contoh dan teladan minta maaf kepada mereka. Bisakan anak mencium tangan orang tua saat pergi sekolah. Orang tua harus peluk anaknya. Sempatkan sehari peluk anak kita, sampai remaja kita masih lakukan itu, menunjukan kedekatan. Saya tidak mau anak saya cerita masa lalu, kelak. Bukan orang tua yang dicerita," katanya. 

 Direktur Yayasan Andalusia Institut Rahman Saleh, mengatakan, SIT Andalusia, menjamin mendidikan agama bagi anak didiknya. 

Ia mamadukan pengetahuan Islam dan pengetahuan umum. Kurikulum di Andalusia selalu menunjukkan keagungan Allah kepada anak didik.Kita mencoba setiap materi pelajaran seperti IPA, Matematika, dan lainnya selalu dikaitkan dengan sang pencipta, Alllah Swt yang maha pencipta. 

"Kita ajarkan sejak awal semua yang ada di dunia ini semua skenario Allah," katanya.

Keterpaduan di SDIT, kata dia, meliputi kurikulum dan orang tua, fisik disehatkan melalui karate pramuka, berenang. menjadikan anak memiliki jiwa yang utuh, tidak parsial tidak berkepribadian ganda. 

Saat ini, anak-anak di sekolah umum, hanya diisi otaknya saja, pikiran saja. Tapi hatinya dan badannya tidak disentuh. ingin berusaha menciptakan generasi yang insal kamil atau manusia yang sempurna. 

Pendidikan di SDIT melibatkan komunjtas di rumah, lingkungan, dan sekolah. Orang tua bisa berkontribusi agar konsep yang diterapkan di SDIT berjalan dengan baik. 

"Di sekolah diajari hidup sesuai ajaran syariah seperti makan dan minum pakai tangan kanan. Di rumah juga harus seperti itu," katanya. 

 Saat mereka datang di sekolah, dia dijemput oleh temannya sendiri dengan salaman. Orang tua harus mencotohkan teladan yang baik agar anak-anak menjadi harapan orang tua. 

 "Masa depan kita tergantung anak-anak kita sehingga harus mendapat perhatian menjadi kebanggaan di dunia dan memndapat syafaat di akhirat," katanya.

 Ketua Dewan Pembina SIT Andalusia, Dr KH Halim K, mengatakan, Allah telah mengatur semua skenario kehidupan. Anak di SDIT diajarkan pendidikan agama dan akhlak. 

Ia mencontohkan, saat anak bertanya sungai yang panjang siapa yang ciptakan, orang tua dan guru harus menjawab Allah menciptakan. Kita mulai ajarkan, semua yang dilihat di depan mata semua diciptakan Allah. 

Semua kehidupan diatur Allah. Kurikukum di sekolah sekuler tidak menghadirkan Tuhan. Anak ditanya ini mobil siapa yang ciptakan Jepang, pesawat siapa yang ciptakan Jerman. 

"Padahal, yang menciptakan Allah lewat pemikiran manusia. Tidak pernah mengatakan Tuhan," katanya. "

Menurutnya, mendidik anak, harus sesuai tuntunan agama, anak-anak diajari makan pakai tangan kanan, minum pakai tangan kanan. 

Banyak orang yang mengatakan pakai tangan kiri minum, karena tangan kanan kotor. Kotornya bagaimana nasi itu tidak kotor. Inilah pentingnya pendidikan agama yang sejak dini diajarkan ke anak-anak. 

Walaupun tinggi ilmunya kalau tidak ada mengahdirkan Tuhan dalam ilmu menjadi sia-sia. 

"Coba lihat banyak orang berilmu, tapi tertangkap penegak hukum, karena ilmunya dapat kosong, tidak disinatri ilmu agama," katanya. 

 Menuntut ilmu sesuai dengan agama, siapa yang keluar rumah mencari ilmu. Kemudian mati dalam menuntut ilmu, maka matinya, mati syahid. 

"Bekalilah anak-anak dengan ilmu agama, ilmu itu terbawa sampai dewasa, menjadi penerang dalam hatinya dan bisa menerangi kehidupannya,"(*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengejar Asa

Terik matahari tak membuat relawan literasi Rumah Masagenae, Rumah Belajar Cinta Damai (RBCD), berhenti.Mereka tetap bersemangat membimbing anak-anak putus sekolah. Mereka berharap, kelak,memiliki masa depan yang cerah, seperti anak-anak pada umumnya.  Pada Sabtu, 8 Februari, tepat pukul 14.25 Wita, relawan bergerak menemui anak jalanan di sudut kota. Relawan bergerak menuju tempat favorit mereka di tengah Kota Bandar Madani. Saat tiba di lokasi, dari jauh, sudah terlihat empat anak-anak kecil berambut kriting, kulitnya putih, mengenakan baju berwana biru.  Duduk di tepian jalan. Temannya memanggilnya IS (nama samaran), ia duduk di belakang sebuah mobil bersama dua kawannya asyik bersenda gurau, ia memegang kaleng, duduk di atas balai-balai beralaskan papan.   "Apa dibiki dek," tanya Nisa, salah satu fasilitator di RBCD. "Lagi tunggu kapal kak," jawab anak laki-laki bertubuh tambun.  "Ayo mi ke RBCD, kita belajar dan bermain lagi," ajaknya.   "Ih, k...

Inilah Pesan Terakhir Abu Bakar Juddah

Kabar duka menyelimuti civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare,  guru dan dosen senior di kampus hijau tosca, Dr Abu Bakar Juddah, meninggal dunia, Rabu, 18 November 2020, di kediamannya.  “Selamat Jalan Saudaraku,” ucap Wakil Rektor II Dr H Sudirman L saat pelepasan jenazah almarhum Abu Bakar Juddah, di kediamannya BTN Griya Pondok Indah B Nomor 17 Kebun Sayur, Kecamatan Soreang, Kota Parepare. Kabar berpulangnya ke Rahmatullah mantan Wakil Rektor III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan IAIN Parepare itu, mengagetkan civitas akademika IAIN Parepare. Dosen dan mahasiswa, melayat ke rumah duka dan mendoakan almarhum agar mendapat tempat paling indah di sisi-Nya. Mereka memasang stutus di media sosialnya dilengkapi dengan foto almarhum, sebagai tanda berduka cita. Rektor IAIN Parepare Dr Ahmad Sultra Rustan, menceritakan kenangan bersama almarhum. Rektor mengenang almarhum sebagai sosok penuh dedikasi, santun, bersahaja, dan bersahabat. "Almarhum seperti sau...

Dekaplah Anakmu

"Didiklah anak ayah dan bunda kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual agar kelak menjadi generasi yang berakhlak mulia," kata seorang ibu kepada anaknya. Anak-anakmu akan menjadi generasi yang menggantikan kita semua. Sehingga ayah dan bunda serta guru memang harus duduk bersama untuk bentuk karakter anak agar mengerti agama dan budayanya. "Saya mengajak ayah dan bunda agar meluangkan waktu di tengah kesibukan kita, memberikan perhatian kepada anak-anak kita. Waktu anak-anak di sekolah sangat terbatas," katanya.  “Suatu saat ayah, merindukan anaknya. Tapi banyak anak yang meluapkan dekapan ayahnya." Tempat  keluarga sebagai maadrazah pertama bagi anak. Berikan perhatian dan waktu yang lebih untuk anak-anak kita.  "Kita perlu gerakan 1821. Yakni pukul 18.00 Wita-pukul 21.00 Wita, televisi dan internet dimatikan. Ayo kita duduk bersama anak, berdiskusi dan saling berbagi pengetahuan. Saya yakin anak-anak akan merinduk...