Langsung ke konten utama

Cita Rasa Kopi Kalosi

Kopi Arabika Kalosi, mencuri perhatian bagi penikmat kopi. Kopi yang dikenal sejak abad ke-17 itu memiliki cita rasa yang berbeda dengan kopi lainnya. Arabika Kalosi bertekstur lembut. Saat diseduh mengeluarkan aroma yang tajam.

Kopi Arabika Kalosi memiliki mutu yang bagus, cita rasa kopi enak, rasa manis (sweetness), floral dan fragrancess sangat kuat. Membuat pencinta kopi tak pernah puas dengan ciri khas kopi yang tumbuh di pegungan Enrekang itu.

Proses pemetikan biji kopi Arabika Kalosi sangat teliti, agar tidak mengikut sertakan biji kopi yang masih mudah. Setelah dipetik biji kopi segar tersebut dibersihkan, pemisahan kulit dengan bijinya, kemudian dikeringkan hingga biji berubah warna menjadi kecoklatan.

Kopi specialty Kalosi Enrekang tumbuh di ketinggian optimal 1.100-1.200 meter di atas permukaan laut (dpl). Kopi yang tumbuh pada tanah berkapur menghasilkan kopi dengan kualitas terbaik.
Kopi Arabika Kalosi memiliki aroma dan cita rasa yang khas.

Kopi ini tumbuh di lereng pegunungan Latimojong. Petani kopi mengolah kopi dengan cara alami. Pengolahan Kopi Arabika Kalosi tersebar di beberapa tempat seperti di Kecamatan Bungin, Baraka, Buntu Batu, Baroko dan Masalle.

Menjaga aroma dan cita rasa Kopi Arabika Kalosi, Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang mulai melakukan diseminasi Kopi Arabika Kalosi kepada Masyarakat Perlindungan Kopi Enrekang (MPKE)di Aula Kantor Dinas Pertanian, Rabu, 18 September.

Petani, pelaku usaha agribisnis di kawasan perkebunan, kepala desa dan kelompok tani kopi, diberikan pelatihan khusus mengolah Kopi Arabika Kalosi agar cita rasa dan aroma khas tetap terjaga.

Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang, Mahmud mengatakan, diseminasi itu diharapkan MPKE menjadi fasilistator dan mengatasi permasalahan-permasalah petani kopi dan pengusaha kopi.

"MPKE kita mau hidupkan kembali agar masalah terkait perkopian diselasikan dengan baik seperti harga kopi yang rendah dan produksi menurun, tentu masalah ini akan berpengaruh terhadap ekonomi petani kopi. Jika diabiarkan berlarut-larut, mata otomatis pengusaha akan beralih ke komuditi lain," kata Mahmud.

Menurutnya, sesuai hasil evaluasi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM)  Kopi Arabika sudah memiliki sertifikat Indikasi Geografis (IG). Sertifikat IG memberikan perlindungan hukum atas nama produknya, pengakuan atas mutu dan kekhasan, dan pelestarian tradisi tata cara produksi kopi.

Wakil Bupati Enrekang, Asman, berharap, desiminasi tersebut, bukan sekadar formalitas saja, namun ditindaklanjuti. Potensi kopi yang ada di Enrekang sangat baik. Saat ini, kopi sudah menjadi gaya hidup bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia.

"Saya mengajak petani kopi agar terus perbaiki kualitas kopi hasil produksinya. Kapi Arabika Kalosi Enrekang  memiliki ciri khas dan cita rasa yang unik dan enak," katanya.

Kopi Arabika Kalosi selain memberi rasa hangat di tubuh, kopi bisa perlancar peredaran darah dan tubuh bertambah menjadi berenergi. Rasa hangat dan aroma yang khas dari kopi ini memberi efek tubuh lebih tenang dan fresh.

Tanaman Kopi Arabika Kalosi tumbuh di Indonesia dan Brazil. Kopi ini perlu dilestarikan. Kopi jenis ini disukai masyarakat dunia. Tahun 2010, Pemerintah Kabupaten Enrekang bekerjasama dengan Universitas Hassanudin melakukan pemurnian kopi arabika kalosi. Pada tahun 2011 juga telah dilakukan sebuah teknik dengan cara teknologi kultur jaringan. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengejar Asa

Terik matahari tak membuat relawan literasi Rumah Masagenae, Rumah Belajar Cinta Damai (RBCD), berhenti.Mereka tetap bersemangat membimbing anak-anak putus sekolah. Mereka berharap, kelak,memiliki masa depan yang cerah, seperti anak-anak pada umumnya.  Pada Sabtu, 8 Februari, tepat pukul 14.25 Wita, relawan bergerak menemui anak jalanan di sudut kota. Relawan bergerak menuju tempat favorit mereka di tengah Kota Bandar Madani. Saat tiba di lokasi, dari jauh, sudah terlihat empat anak-anak kecil berambut kriting, kulitnya putih, mengenakan baju berwana biru.  Duduk di tepian jalan. Temannya memanggilnya IS (nama samaran), ia duduk di belakang sebuah mobil bersama dua kawannya asyik bersenda gurau, ia memegang kaleng, duduk di atas balai-balai beralaskan papan.   "Apa dibiki dek," tanya Nisa, salah satu fasilitator di RBCD. "Lagi tunggu kapal kak," jawab anak laki-laki bertubuh tambun.  "Ayo mi ke RBCD, kita belajar dan bermain lagi," ajaknya.   "Ih, k...

Inilah Pesan Terakhir Abu Bakar Juddah

Kabar duka menyelimuti civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare,  guru dan dosen senior di kampus hijau tosca, Dr Abu Bakar Juddah, meninggal dunia, Rabu, 18 November 2020, di kediamannya.  “Selamat Jalan Saudaraku,” ucap Wakil Rektor II Dr H Sudirman L saat pelepasan jenazah almarhum Abu Bakar Juddah, di kediamannya BTN Griya Pondok Indah B Nomor 17 Kebun Sayur, Kecamatan Soreang, Kota Parepare. Kabar berpulangnya ke Rahmatullah mantan Wakil Rektor III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan IAIN Parepare itu, mengagetkan civitas akademika IAIN Parepare. Dosen dan mahasiswa, melayat ke rumah duka dan mendoakan almarhum agar mendapat tempat paling indah di sisi-Nya. Mereka memasang stutus di media sosialnya dilengkapi dengan foto almarhum, sebagai tanda berduka cita. Rektor IAIN Parepare Dr Ahmad Sultra Rustan, menceritakan kenangan bersama almarhum. Rektor mengenang almarhum sebagai sosok penuh dedikasi, santun, bersahaja, dan bersahabat. "Almarhum seperti sau...

Dekaplah Anakmu

"Didiklah anak ayah dan bunda kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual agar kelak menjadi generasi yang berakhlak mulia," kata seorang ibu kepada anaknya. Anak-anakmu akan menjadi generasi yang menggantikan kita semua. Sehingga ayah dan bunda serta guru memang harus duduk bersama untuk bentuk karakter anak agar mengerti agama dan budayanya. "Saya mengajak ayah dan bunda agar meluangkan waktu di tengah kesibukan kita, memberikan perhatian kepada anak-anak kita. Waktu anak-anak di sekolah sangat terbatas," katanya.  “Suatu saat ayah, merindukan anaknya. Tapi banyak anak yang meluapkan dekapan ayahnya." Tempat  keluarga sebagai maadrazah pertama bagi anak. Berikan perhatian dan waktu yang lebih untuk anak-anak kita.  "Kita perlu gerakan 1821. Yakni pukul 18.00 Wita-pukul 21.00 Wita, televisi dan internet dimatikan. Ayo kita duduk bersama anak, berdiskusi dan saling berbagi pengetahuan. Saya yakin anak-anak akan merinduk...