Langsung ke konten utama

Usaha Positif, Energi Pasti Positif

ilustrasi kompas.com


Di tulisan sebelumnya, kita telah mengupas hubungan gaya  dan tekanan dalam konsep Fisika dan prilaku manusia;  Perkecil Tekanan, Perluas Silaturahmi, dan Persempit Gaya (mu).

Edisi kali ini, saya ingin berbagi konsep usaha dan energi yang selalu berhubungan dengan gaya. Gaya atau prilaku pada sebuah benda bisa menyebabkan perubahan energi. 

"Jika terlalu banyak gaya, maka tekanan (mu) semakin besar. Selain itu  energi usaha yang dibutuhkan juga makin banyak."  

Apa itu energi, energi adalah kemampuan melakukan usaha atau kerja. Usaha itu kerja keras. Usaha memindahkan  atau merubah bentuk energi   dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Maka lakukanlah usaha positif, usaha yang dilakukan  gaya searah dengan arah perpindahan benda, disebut sebagai gaya perpindahan searah dan arah gayanya ke kanan. 

Usaha positif memberikan energi positif, dan hasil positif. Selalu berpikir positif agar tekanan hidup kian berkurang.

"Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia," Q.S. Ar-Ra’d : 11

Kita mesti berusaha mengubah dan perbaiki diri menjadi lebih baik. Susunlah rencana, gali potensi dan kelebihan Anda, temukan strategi, kerjakan sesuai kata hati, tutup telingga dari orang-orang berpikir negatif.

Lalu bagaimana, usaha negatif, dalam konsep Fisika,  usaha yang dilakukan gaya yang arahnya berlawanan dengan arah perpindahan benda. 

Usaha negatif timbul ketika suatu gaya yang bekerja pada suatu benda menghambat gerak benda tersebut.

Apabila sebuah benda bergerak ke kanan dan sebuah gaya bekerja pada benda ke arah kiri, maka gaya tersebut dikatakan melakukan usaha negatif.

Jangan menghambat usaha atau kerja keras agar gaya yang dihasilkan semakin mengecil dan energi dibutuhkan juga kecil.

Usaha nol, istilah menyatakan usaha yang nilainya nol, seseorang mendorong tembok atau dinding yang kokoh, karena berapapun gaya yang kita berikan, tembok tersebut tetap tidak akan bergerak. 

Gaya diberikan mendorong tembek sama besar diberikan tembok dan arah yang berlawanan, sehingga resultan gaya sama dengan nol.

Selalu berikhtiar atau kerja keras yang dilandasi dengan niat ikhlas dan berdoa kepada Allah agar usaha dan energi yang dihasilkan bernilai ibadah.

"Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya," (Q.S. Al-Insyiqaq (84):6).

"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (Q.S. Al-Insyirah (94):7). (*)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengejar Asa

Terik matahari tak membuat relawan literasi Rumah Masagenae, Rumah Belajar Cinta Damai (RBCD), berhenti.Mereka tetap bersemangat membimbing anak-anak putus sekolah. Mereka berharap, kelak,memiliki masa depan yang cerah, seperti anak-anak pada umumnya.  Pada Sabtu, 8 Februari, tepat pukul 14.25 Wita, relawan bergerak menemui anak jalanan di sudut kota. Relawan bergerak menuju tempat favorit mereka di tengah Kota Bandar Madani. Saat tiba di lokasi, dari jauh, sudah terlihat empat anak-anak kecil berambut kriting, kulitnya putih, mengenakan baju berwana biru.  Duduk di tepian jalan. Temannya memanggilnya IS (nama samaran), ia duduk di belakang sebuah mobil bersama dua kawannya asyik bersenda gurau, ia memegang kaleng, duduk di atas balai-balai beralaskan papan.   "Apa dibiki dek," tanya Nisa, salah satu fasilitator di RBCD. "Lagi tunggu kapal kak," jawab anak laki-laki bertubuh tambun.  "Ayo mi ke RBCD, kita belajar dan bermain lagi," ajaknya.   "Ih, k...

Inilah Pesan Terakhir Abu Bakar Juddah

Kabar duka menyelimuti civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare,  guru dan dosen senior di kampus hijau tosca, Dr Abu Bakar Juddah, meninggal dunia, Rabu, 18 November 2020, di kediamannya.  “Selamat Jalan Saudaraku,” ucap Wakil Rektor II Dr H Sudirman L saat pelepasan jenazah almarhum Abu Bakar Juddah, di kediamannya BTN Griya Pondok Indah B Nomor 17 Kebun Sayur, Kecamatan Soreang, Kota Parepare. Kabar berpulangnya ke Rahmatullah mantan Wakil Rektor III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan IAIN Parepare itu, mengagetkan civitas akademika IAIN Parepare. Dosen dan mahasiswa, melayat ke rumah duka dan mendoakan almarhum agar mendapat tempat paling indah di sisi-Nya. Mereka memasang stutus di media sosialnya dilengkapi dengan foto almarhum, sebagai tanda berduka cita. Rektor IAIN Parepare Dr Ahmad Sultra Rustan, menceritakan kenangan bersama almarhum. Rektor mengenang almarhum sebagai sosok penuh dedikasi, santun, bersahaja, dan bersahabat. "Almarhum seperti sau...

Dekaplah Anakmu

"Didiklah anak ayah dan bunda kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual agar kelak menjadi generasi yang berakhlak mulia," kata seorang ibu kepada anaknya. Anak-anakmu akan menjadi generasi yang menggantikan kita semua. Sehingga ayah dan bunda serta guru memang harus duduk bersama untuk bentuk karakter anak agar mengerti agama dan budayanya. "Saya mengajak ayah dan bunda agar meluangkan waktu di tengah kesibukan kita, memberikan perhatian kepada anak-anak kita. Waktu anak-anak di sekolah sangat terbatas," katanya.  “Suatu saat ayah, merindukan anaknya. Tapi banyak anak yang meluapkan dekapan ayahnya." Tempat  keluarga sebagai maadrazah pertama bagi anak. Berikan perhatian dan waktu yang lebih untuk anak-anak kita.  "Kita perlu gerakan 1821. Yakni pukul 18.00 Wita-pukul 21.00 Wita, televisi dan internet dimatikan. Ayo kita duduk bersama anak, berdiskusi dan saling berbagi pengetahuan. Saya yakin anak-anak akan merinduk...