Langsung ke konten utama

Adu Cepat

Virus Corona membuat geger jagat raya. Diskusi virus mematikan itu, menjadi menu di berbagai sudut-sudut kota, seperti warung kopi, pos ronda, hingga di ruang kelas. 

Cerita virus Wuhan itu, membuat suasana di tempat istirahat Tuan Guru, di bawah pohon palem, kian ramai. Di saat menikmati, udara segar pagi itu, sohib Tuan Guru, mulai serius bahas asal-muasal virus Corona. 

 "Akhir-akhir ini, saya menikmati sajian berita televisi dan koran yang beritakan virus Corona. Katanya Corona ditularkan dari kelelawar. Padahal, zaman dulu, sering makan buah sisa dari kelelawar, tapi tidak ada yang kena virus Corona," katanya. 
 
Mendengar cerita itu, Tuan Guru menasihati sohibnya agar tidak menelan secara mentah-mentah berita virus Corona. Biarkan otoritas berwenang melakukan kajian ilmiah, mengungkap sumber, cara penularan, dan pengobatannya. 

"Kita tunggu saja," jawabnya. 

 "Semua jenis virus itu, menyerang tubuh saat kurang fit atau daya tahan tubuh turun. Jadi, jagaki sistem imun tubuhta dengan berolahraga, konsumsi menu bergizi dan seimbang. Paling penting olahraga secara rutin dan istirahat yang cukup," nasihat Tuan Guru. 

Tuan Guru telah membaca sejumlah literatur mengenai virus Corona di koran dan media online. 

"Menurut dokter, cara paling efektif menangkal virus, yakni menerapkan pola hidup sehat dan menjaga daya tahan tubuh," katanya. 

Kini, pemerintah pusat telah mengaktifkan 135 alat pemindai suhu tubuh atau thermo scanner di 135 pintu masuk Indonesia baik melalui darat, laut maupun udara. 

Selain itu, mengaktifkan 100 rumah sakit rujukan Flu Burung bagi masyarakat yang terduga atau terinfeksi virus Corona jenis baru, yang juga dikenal dengan nama 2019-nCoV, bisa menular dari manusia ke manusia. 

Penyebaran virus Corona atau 2019-nCov dapat dicegah dengan cara mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker saat batuk. S

Selain itu, menghindari kontak dengan penderita flu dan batuk, memasak daging sampai masak, konsumsi gizi seimbang, perbanyak makan sayur dan buah, istirahat yang cukup serta rutin berolahraga. 

" Tapi negera-negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat, melindungingi warganya dengan mengevakuasi warga yang berada di Wuhan menggunakan peswat. Kalau Indonesia, bagaimana," tanya kepada Tuan Guru. 

"Saya baca di jpnn bro, Jepang mengevakuasi 206 warganya dan sudah tiba di Bandara Haneda, Tokyo, Rabu, 29 Januari. Para penumpang pesawat itu adalah gelombang pertama WN Jepang yang berhasil dievakusasi dari Wuhan, Tiongkok, pusat penyebaran virus Corona," katanya. 

"Negara Paman Sam juga mengevakuasi 240 orang Amerika mungkin dalam penerbangan dari Bandara Internasional Wuhan Tianhe," kata Tuan Guru. 

Kini, negara-negara maju mulai adu cepat melakukan evakuasi warganya di daerah tempat virus Corona, mewabah. Mereka mulai cemas keselamatan warganya. 

"Saya yakin bro, Kemenlu dan TNI Angkatan Udara (AU) tak tinggal diam melihat saudara kita berada di daerah berbahaya," jawab Tuan Guru. 

 Saat ini, TNI AU mulai bersiap melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, Tiongkok. 

"TNI menunggu perintah, jika ada perintah evakuasi, maka pasti dijalankan. Tentara kita terdidik dan terlatih, serta menghadapi segala suasana," katanya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengejar Asa

Terik matahari tak membuat relawan literasi Rumah Masagenae, Rumah Belajar Cinta Damai (RBCD), berhenti.Mereka tetap bersemangat membimbing anak-anak putus sekolah. Mereka berharap, kelak,memiliki masa depan yang cerah, seperti anak-anak pada umumnya.  Pada Sabtu, 8 Februari, tepat pukul 14.25 Wita, relawan bergerak menemui anak jalanan di sudut kota. Relawan bergerak menuju tempat favorit mereka di tengah Kota Bandar Madani. Saat tiba di lokasi, dari jauh, sudah terlihat empat anak-anak kecil berambut kriting, kulitnya putih, mengenakan baju berwana biru.  Duduk di tepian jalan. Temannya memanggilnya IS (nama samaran), ia duduk di belakang sebuah mobil bersama dua kawannya asyik bersenda gurau, ia memegang kaleng, duduk di atas balai-balai beralaskan papan.   "Apa dibiki dek," tanya Nisa, salah satu fasilitator di RBCD. "Lagi tunggu kapal kak," jawab anak laki-laki bertubuh tambun.  "Ayo mi ke RBCD, kita belajar dan bermain lagi," ajaknya.   "Ih, k...

Inilah Pesan Terakhir Abu Bakar Juddah

Kabar duka menyelimuti civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare,  guru dan dosen senior di kampus hijau tosca, Dr Abu Bakar Juddah, meninggal dunia, Rabu, 18 November 2020, di kediamannya.  “Selamat Jalan Saudaraku,” ucap Wakil Rektor II Dr H Sudirman L saat pelepasan jenazah almarhum Abu Bakar Juddah, di kediamannya BTN Griya Pondok Indah B Nomor 17 Kebun Sayur, Kecamatan Soreang, Kota Parepare. Kabar berpulangnya ke Rahmatullah mantan Wakil Rektor III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan IAIN Parepare itu, mengagetkan civitas akademika IAIN Parepare. Dosen dan mahasiswa, melayat ke rumah duka dan mendoakan almarhum agar mendapat tempat paling indah di sisi-Nya. Mereka memasang stutus di media sosialnya dilengkapi dengan foto almarhum, sebagai tanda berduka cita. Rektor IAIN Parepare Dr Ahmad Sultra Rustan, menceritakan kenangan bersama almarhum. Rektor mengenang almarhum sebagai sosok penuh dedikasi, santun, bersahaja, dan bersahabat. "Almarhum seperti sau...

Dekaplah Anakmu

"Didiklah anak ayah dan bunda kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual agar kelak menjadi generasi yang berakhlak mulia," kata seorang ibu kepada anaknya. Anak-anakmu akan menjadi generasi yang menggantikan kita semua. Sehingga ayah dan bunda serta guru memang harus duduk bersama untuk bentuk karakter anak agar mengerti agama dan budayanya. "Saya mengajak ayah dan bunda agar meluangkan waktu di tengah kesibukan kita, memberikan perhatian kepada anak-anak kita. Waktu anak-anak di sekolah sangat terbatas," katanya.  “Suatu saat ayah, merindukan anaknya. Tapi banyak anak yang meluapkan dekapan ayahnya." Tempat  keluarga sebagai maadrazah pertama bagi anak. Berikan perhatian dan waktu yang lebih untuk anak-anak kita.  "Kita perlu gerakan 1821. Yakni pukul 18.00 Wita-pukul 21.00 Wita, televisi dan internet dimatikan. Ayo kita duduk bersama anak, berdiskusi dan saling berbagi pengetahuan. Saya yakin anak-anak akan merinduk...