Langsung ke konten utama

Jadilah Model Kejujuran

Peserta didik harus percaya diri dan jujur mengerjakan soal-soal ujian. Kejujuran merupakan modal utama membangun generasi masa depan yang berkarakter. 

Seluruh sistem dan penyelenggara ujian nasional berbasisi komputer (UNBK) dan berbasis kertas wajib memberikan kepastian bisa berjalan jujur, aman, lancar dan nyaman. 

Guru dan orang tua perlu membantu anak persiapkan diri menghadapi ujian. Anak didik harus siap mental dan siap akademik agar  lebih tenang dan jangan stres. Orang tua  wajib memberikan motivasi mendapatkan nilai terbaik dengan cara yang benar. 

Menurutnya, guru harus menjadi teladan yang paling baik agar anak didiknya tidak berlaku curang saat ujian nasional dan sekolah berlangsung. Ia mengimbau, semua pihak agar mengutamakan sikap jujur.

Saat ini, bukan zamannya lagi, anak-anak punya nilai tinggi, tapi tidak jujur. Guru harus menanamkan sikap jujur sejak dini. Biar nilainya kecil yang penting hasil kerja keras peserta didik. Jangan nilai tinggi, tapi mengabaikan nilai-nilai kejujuran.

Sekolah harus mengedepankan nilai-nilai kejujuran. Ia berharap, UNBK berjalan lancar, nyaman, dan jujur. Guru harus menjadi model yang baik untuk menanamkan dan melatih sikap jujur pada anak didik.

Guru harus menjadi model sikap jujur di sekolah  dan orang tua wajib menjadi model jujur di rumah. Menanamkan sikap karakter yang baik bukan hanya tanggung jawab guru, tapi orang tua, dan pemerintah harus terlibat.

Guru harus menanamkan pendidikan karakter yang baik.  Bagi anak didik harus fokus, percaya diri, ulangi lagi pelajaran yang akan diujikan dan yakin bisa nilai yang baik sebagai bekal ke pendidikan yang lebih tinggi," katanya. 

Anak didik harus dibiasakan percaya diri. Pengawas ruang tidak boleh mengawas saat mata pelajaran yang diampuh diujikan untuk  mencegah terjadinya kebocoran atau memberikan jawaban kepada peserta ujian. 

Peserta didik diminta, tidak tegang, tetap tenang menghadapi ujian. Peserta didik diimbau melakukan persiapan matang seperti pengayaan dan melakukan kegiatan religius agar peserta didik bisa mengerjakan soal ujian 
dengan baik dan benar.(*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengejar Asa

Terik matahari tak membuat relawan literasi Rumah Masagenae, Rumah Belajar Cinta Damai (RBCD), berhenti.Mereka tetap bersemangat membimbing anak-anak putus sekolah. Mereka berharap, kelak,memiliki masa depan yang cerah, seperti anak-anak pada umumnya.  Pada Sabtu, 8 Februari, tepat pukul 14.25 Wita, relawan bergerak menemui anak jalanan di sudut kota. Relawan bergerak menuju tempat favorit mereka di tengah Kota Bandar Madani. Saat tiba di lokasi, dari jauh, sudah terlihat empat anak-anak kecil berambut kriting, kulitnya putih, mengenakan baju berwana biru.  Duduk di tepian jalan. Temannya memanggilnya IS (nama samaran), ia duduk di belakang sebuah mobil bersama dua kawannya asyik bersenda gurau, ia memegang kaleng, duduk di atas balai-balai beralaskan papan.   "Apa dibiki dek," tanya Nisa, salah satu fasilitator di RBCD. "Lagi tunggu kapal kak," jawab anak laki-laki bertubuh tambun.  "Ayo mi ke RBCD, kita belajar dan bermain lagi," ajaknya.   "Ih, k...

Inilah Pesan Terakhir Abu Bakar Juddah

Kabar duka menyelimuti civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare,  guru dan dosen senior di kampus hijau tosca, Dr Abu Bakar Juddah, meninggal dunia, Rabu, 18 November 2020, di kediamannya.  “Selamat Jalan Saudaraku,” ucap Wakil Rektor II Dr H Sudirman L saat pelepasan jenazah almarhum Abu Bakar Juddah, di kediamannya BTN Griya Pondok Indah B Nomor 17 Kebun Sayur, Kecamatan Soreang, Kota Parepare. Kabar berpulangnya ke Rahmatullah mantan Wakil Rektor III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan IAIN Parepare itu, mengagetkan civitas akademika IAIN Parepare. Dosen dan mahasiswa, melayat ke rumah duka dan mendoakan almarhum agar mendapat tempat paling indah di sisi-Nya. Mereka memasang stutus di media sosialnya dilengkapi dengan foto almarhum, sebagai tanda berduka cita. Rektor IAIN Parepare Dr Ahmad Sultra Rustan, menceritakan kenangan bersama almarhum. Rektor mengenang almarhum sebagai sosok penuh dedikasi, santun, bersahaja, dan bersahabat. "Almarhum seperti sau...

Dekaplah Anakmu

"Didiklah anak ayah dan bunda kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual agar kelak menjadi generasi yang berakhlak mulia," kata seorang ibu kepada anaknya. Anak-anakmu akan menjadi generasi yang menggantikan kita semua. Sehingga ayah dan bunda serta guru memang harus duduk bersama untuk bentuk karakter anak agar mengerti agama dan budayanya. "Saya mengajak ayah dan bunda agar meluangkan waktu di tengah kesibukan kita, memberikan perhatian kepada anak-anak kita. Waktu anak-anak di sekolah sangat terbatas," katanya.  “Suatu saat ayah, merindukan anaknya. Tapi banyak anak yang meluapkan dekapan ayahnya." Tempat  keluarga sebagai maadrazah pertama bagi anak. Berikan perhatian dan waktu yang lebih untuk anak-anak kita.  "Kita perlu gerakan 1821. Yakni pukul 18.00 Wita-pukul 21.00 Wita, televisi dan internet dimatikan. Ayo kita duduk bersama anak, berdiskusi dan saling berbagi pengetahuan. Saya yakin anak-anak akan merinduk...