Sang surya baru saja terbit dari ufuk, Jumat, 28 Juli 2017, aktivitas di sebuah warung kopi di bilangan Pasar Senggol riuh, tapi tidak ada saling senggol. Secangkir kopi susu menjadi penghangat tubuh di pagi itu. Kopi khas tersaji di meja, ditemani Sanggara Balanda dan sejumlah panganan khas bugis ala rakyat. Hangatnya kopi disempurnakan dengan kepulan asap dan aroma nikotin mengepul tanpa dosa menuju ujung langit. Sejumlah lelaki paruh baya duduk berjauhan, mereka berkumpul melepas ketegangan dari aktivitas sepekan. Lelaki paruh baya itu, awalnya tidak saling kenal, masing-masing memegang smartphone kesayangannya. Tanpa saling sapa dan menikmati secangkir kopi kesukaannya. Suasana hening, tiba-tiba berubah menjadi riuh. Saat seorang pengunjung tiba-tiba perlihatkan sebuah berita utama di sebuah surat kabar. Semua saling mendekat dan diskusi tanpa bataspun dimulai. Mereka awalnya banyak yang tidak saling kenal. Akhirnya saling menawarkan sebatang rokok, berlanjut membicar...