Langsung ke konten utama

Tarik Sis.... Semongko

    ilustrasi: mainmain.id

Sejak sepekan terakhir, Tuan Guru sangat sibuk. Smartphone di tangannya tak pernah lepas. Matanya terus menatap layar handphone miliknya. 

Smartphone miliknya terus berdering, Tuan Guru, sabar melayani pertanyaan anak didik dan orang tua. Pertanyaan sederhana dan sering ditanyakan saat belajar tatap muka.

"Pak kapan kita ujian semester, adami (ada) jadwalnya," tanya anak didik Tuan Guru via Whatshapp (WA) pribadi.

"Ujian semester ganjil, Senin, 14 Desember. Jadwalnya sudah dishare via WA grup. Sila dibaca," jawab Tuan Guru.

"Saya keluar dari grup Pak, saya WA baru, HP saya yang dulu rusak," ujar anak didiknya lagi. Tuan Guru kembali mengirimkan link bergabung di grup kelas.

Lalu Tuan Guru menyimpan smartphone di meja, belum lagi rebahan, HP kembali berdering, anak didiknya mengirim pesan.

"Siapa ini," tanya anak didik. "Maaf ini siapa," Tuan Guru bertanya balik.

"Saya....dari kelas delapan. Siapa ini. We balas chatku," jawabnya ia tulis namanya, Tuan Guru telat balas chatnya.

"Maaf Nak, saya guru IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)," jawab Tuan Guru.

"Maaf ya Pak," kata anak didiknya, Tuan Guru hanya tersenyum.

Setelah melayani anak didiknya, kali ini orang tua bertanya soal bantuan dari pemerintah. Ia mengaku, sudah dua tahun anaknya tak dapat lagi bantuan lagi.

"Tabe Pak, mau bertanya anak saya sudah  dua tahun, tak dapat bantuan lagi. Saat SD anak saya dapat. Kenapa SMP,  kami tak dapat."

Tuan Guru menyarankan agar orang tua tersebut menanyakan ke sekolah. 

"Sila ke sekolah bu, biar semua jelas," jawabnya.

Saat ujian semester ganjil berlangsung, Tuan Guru disibukkan pertanyaan simpel dan sederhana dari anak didiknya.

"Pak ditulis soalnya," tanya anak didik, usai Tuan Guru menguplod soal via WA grup dan Google Classroom

"Boleh ditulis, boleh juga tidak," jawabnya.

"Dikirim ke mana Pak,  kalau sudah selesai,"tanyanya lagi.

"Kalau di Google Classroom, maka langsung serahkan. Jika di WA, maka tulis di buku, baru foto, kirim ke WA  gurunya," jawab Tuan Guru.

Setelah menerima pertanyaan bertubi dan berhasil dijawab dengan baik. Tuan Guru balik bertanya via WA grup.

"Tarik Sis," tulis Tuan Guru. Anak didiknya spontan  dan kor menjawab "smongko."

Guru tampaknya harus lebih kreatif meramu materi ajar yang ditulis para pakar agar materi lebih ringan dan  simpel agar mudah dipahami dengan gaya milenial. 

Tuan Guru mencoba, menyajikan materi Besaran dan Satuan dengan bahasa ringan, seperti Tukang Jahit Aja Belajar Fisika. Tulisan ini, dibaca ribuan warga net.

Kata Tarik Sis.... Semongko, awalnya dari lagu 'Bunga' yang dinyanyikan dengan jenis koplo. 

 Lagu dipopukerkan penyanyi Anggun Pramudita dengan aroma koplo, membuat siapa saja  berjoget jika mendengarkan lagu itu.

Saat  konser ditayangkan di Youtube ini muncul istilah Tarik Sis.... Semongko, akhirnya viral di Youtube dan di TikTok.(*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sokko Bolong

Sabtu, 19 Desember, sang surya nampak malu-malu, menampakkan dirinya dari ufuk. Suhu pagi itu  cukup hangat. Di ujung timur garis horison, terlihat awan tebal, masih menyelimuti pegunungan. Nampaknya rinai akan membasah bumiku beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Bmkg), prediksi hujan masih mengguyur Kota Parepare dan sekitarnya, beberapa hari ke depan. Matahari mulai menghangatkan bumi yang basah selama tiga hari terakhir, diguyur hujan. Membuatku butuh kehangatan.  Berita banjir dan meluapnya Salo Karajae, dan sebagian warga di bilangan Bacukiki harus mengungsi menjadi isu hangat di berbagai media, baik media cetak, media siber, maupun media sosial. Saya berdoa semoga hujan membawa keberkahan dan penambah rezeki bagi kita semua. "Aaminn," doaku. Suhu dingin selama tiga hari ini membangkitkan selera makanku. Bahkan makin membuncah, ingin menikmati sokko bolong (ketan hitam). Pagi-pagi, istri saya menyediakan menu yang sudah kurindukan itu. M

Kamus Minggu : Arti Kata Sekolah dan Belajar

       (ilustrasi dw.com) Tiga hari sebelum dimulai pembelajaran semester genap, tahun ajaran 2020 - 2021, Tuan Guru 'dicecar' sejumlah pertanyaan dari anak didiknya. Di Whatshapp Grup, puluhan pertanyaan seputar kapan belajar, kapan sekolah, kapan belajar tatap muka, dan lainnya. Tuan Guru menjawab pertanyaan anak didiknya dengan sabar. Selain itu, ia membagikan tautan atau link berita berkaitan informasi belajar tatap muka semester genap. Alhamdulillah, anak didik Tuan Guru mulai memahami kondisi di era pandemi. Jumlah warga terpapar Virus Korona, terus bertambah. Hari ini, Minggu, 3 Januari 2020, Tuan Guru ingin berbagi pengetahuan sedikit mengenai arti dan makna kata sekolah dan belajar.  Bukan menggurui, tapi berbagi, meski sudah benyak mengetahui arti dan makna dua diksi itu, tapi sering ada yang keliru. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata sekolah itu bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Saya kuti

Jangan Tawar Jualan Orang Susah

                                             ilustrasi wopita.com   Pagi itu, saya duduk di samping rumah, sambil memandang bunga dan  tanaman apotek hidup di pot.  Tanaman itu sebagian sudah tumbuh subur dan sebagian bunganya sudah mekar. Sambil menikmati secangkir teh plus jahe hangat, memainkan gawai, sekadar melihat info kekinian. Istri saya datang, ia pamit ke Pasar Sumpang Minangae,  jaraknya sekitar tiga kilometer dari rumah. Ia meminta tolong dikeluarkan motor dari teras rumah. Istri saya ke pasar membeli, keperluan kebutuhan sehari-hari. Saya melanjutkan membaca via gedget, sambil menyeruput teh jahe hangat di pagi itu. Satu jam kemudian, istri saya datang membawa dua kantong belanjaaan. kantong pertama berisi ikan dan sayuran. Kantong kedua berisi pisang berukuran kecil-kecil, sebagian sudah masak, sebagian lagi masih mentah. Pokoknya pisang campur-campur. "Mau buat pisang goreng ya," tanyaku sambil mengangkat kedua kantongan itu masuk ke dapur. "Tidak," j