Langsung ke konten utama

Syawal Silaturahmi

Satu Syawal disambut dengan penuh kebahagiaan bagi seluruh umat. Tua, muda, dan anak semua bergembira dan bersuka cita. Meraka punya cara tersendiri memaknai datangnya bulan Syawal. Bagi anak-anak di kota menyambut satu Syawal. Mereka menyiapkan strategi khusus dengan membuat kelompok sebelum "menyerang" target yang telah disepakati.

 Mereka massiara di rumah-rumah tetangga dengan cara mereka sendiri. Saat tiba, di rumah target, anak-anak meminta izin dengan sopan dan polos ke tuan rumah. "Assalamu Alaikum, Massiara, Massiara, Massiara. Meloka massiara (mau silaturahmi)," kata  sekelompok bocah.

Mendengar kata yang pelan dan ragu di balik pintu rumah, tuan rumah membuka pintu dan mengizinkan anak-anak masuk ke rumah. "Mauka  (mau) massiara."

Pemilik rumah pun persilakan masuk ke rumahnya dan meminta mencicipi hidangan khas lebaran yang telah disediakan di meja makan."Masuki Nak, silahkan ambil sendiri," ajak tuan rumah. Tapi anak-anak dengan polos menolak ajakan  tuan rumah. Mereka kor  menjawab."Uangmo puang."

Tuan rumah pun memberikan uang yang dibagi secara adil kepada anak-anak yang datang Massiara. "Terima kasih puang," katanya, sambil salaman dan mencium tangan tuan rumah.

Bagi orang dewasa, massiara sudah  menjadi budaya yang terjaga sebagai penyambung tali silaturrahmi dengan keluarga, tetangga, dan sahabat di hari raya. Bagi pejabat dan "orang besar", mereka menyambut masyarakat dengan open house dan halal bilhalal dengan keluarga besarnya. Mereka diliput media dan tayang ditelevisi serta dimuat surat kabar. Mereka menyampaikan prestasi yang telah diraihnya selama satu tahun.

Selain itu, ada juga sejumlah warga yang menggelar reuni atau berkumpul dengan teman sekolahnya. Mereka menyambung tali silaturahmi kembali setelah lama tak berkumpul. Di arena reuani mereka mengenang masa-masa indah di sekolah. Biasanya mereka datang bersama keluarganya. Tapi, ada juga datang sendiri.

Kemudian mereka saling berbagi pengalaman dan menceritakan kesuksesan di tempatnya mencari nafkah, senda gurau, canda tawa menceritakan masa-masa indah di sekolahnya. Namun, ada juga membuat aksi sosial dengan cara urungan membantu sekolahnya agar lebih baik.

Ramadan dan satu Syawal telah berakhir, sudah saatnya memelihara dan menjaga kebaikan yang telah disemai, merawat ladang pahala, dan melanjutkan kebaikan. Idulfitri sebagai tempat yang paling afdol meminta dan memberi maaf. Tidak ada pihak yang merasa malu meminta maaf. Semua sepakat memberi dan meminta maaf. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengejar Asa

Terik matahari tak membuat relawan literasi Rumah Masagenae, Rumah Belajar Cinta Damai (RBCD), berhenti.Mereka tetap bersemangat membimbing anak-anak putus sekolah. Mereka berharap, kelak,memiliki masa depan yang cerah, seperti anak-anak pada umumnya.  Pada Sabtu, 8 Februari, tepat pukul 14.25 Wita, relawan bergerak menemui anak jalanan di sudut kota. Relawan bergerak menuju tempat favorit mereka di tengah Kota Bandar Madani. Saat tiba di lokasi, dari jauh, sudah terlihat empat anak-anak kecil berambut kriting, kulitnya putih, mengenakan baju berwana biru.  Duduk di tepian jalan. Temannya memanggilnya IS (nama samaran), ia duduk di belakang sebuah mobil bersama dua kawannya asyik bersenda gurau, ia memegang kaleng, duduk di atas balai-balai beralaskan papan.   "Apa dibiki dek," tanya Nisa, salah satu fasilitator di RBCD. "Lagi tunggu kapal kak," jawab anak laki-laki bertubuh tambun.  "Ayo mi ke RBCD, kita belajar dan bermain lagi," ajaknya.   "Ih, k...

Perangi Sampah

Setiap hari browsing media online, sudah jadi kebiasaan setiap hari.Sekadar, mencari info sepak bola di negeri Ratu Elisabeth, Juku Eja, dan perkembangan Timnas kategori umur.  Sebuah headline salah satu media terbesar, membuat kaget, sekaligus takut. Media itu, mengulik produksi sampah di negeri zambrut khatulistiwa. "Bahaya," kataku, sambil terus membaca ulasan soal produksi sampah di negeriku.  Saat ini, produksi sampah di Indonesia sudah mencapai 7.300 ton setiap jam.Sampah-sampah itu, paling banyak diproduksi di rumah tangga.  Media itu melansir sebuah survei hanya 49,2 persen rumah tangga melek sampah. Sisanya mereka tak ambil pusing. Hasil survei ini diperoleh dipublikasi Katadata Insight Center (KIC), dari 354 responden dari lima kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.Survei ini menunjukkan dari 50,8 persen rumah tangga yang tidak memilah sampah.  Survei yang digelar 28 September hingga 1 Oktober 2019 ini, dis...

Gaya

Gaya Gaya adalah tarikan atau dorongan, Gaya dapat mengubah bentuk arah, dan kecepatan benda.  Gaya dapat dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh.  Gaya sentuh contohnya adalah gaya otot dan gaya gesek.  Misalnya, seseorang hendak memanah dengan menarik  panah ke arah belakang. Gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan adanya dua buah benda yang saling bergesekan. Gaya  gesek selalu berlawanan arah dengan gaya yang diberikan pada ben- Contohnya adalah gaya gesekan antara meja dengan lantai. Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak membutuhkan sentuhan langsung dengan benda yang dikenai. Contohnya mendekatkan ujung magnet batang dengan sebuah paku besiakan tertarik dan menempel pada magnet. Gaya tak sentuh disebabkan adanya pengaruh gaya magnet batang.  Selain gaya magnet, gaya gravitasi sedang terjun payung juga merupakan contoh gaya lanjut tentang gaya dan interaksinya terhadap benda lainnya. Hukum Newton I Mengapa saat kita berada di dalam bus yang ...